nnkn
Share it
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Mukomuko, Drs R. Panji Surya, menjelaskan bahwa program ini bekerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Al Barra Mukomuko.(21/07/2024)(foto:Yudi/Selimburcaya.com).

Mukomuko, Selimburcaya.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP2KBP3A) resmi membuka layanan Keluarga Berencana (KB) dengan Metode Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi secara gratis.

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Mukomuko, Drs R. Panji Surya, menjelaskan bahwa program ini bekerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Al Barra Mukomuko.

“Bagi masyarakat yang ingin mengikuti KB MOW, silakan datang langsung ke RS Al Barra,” kata Panji.

Panji menjelaskan bahwa KB MOW merupakan metode kontrasepsi permanen yang bersifat sukarela bagi wanita yang tidak ingin hamil lagi.

“Metode ini dilakukan dengan mengoklusi tuba falopi atau mengikat dan memotong atau memasang cincin sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum,” terangnya.

Namun, Panji menekankan bahwa KB MOW bukanlah pilihan utama karena sifatnya yang permanen dan harus melalui pertimbangan matang. “KB MOW ini sifatnya permanen. Metode KB ini sangat efektif dan tidak menimbulkan efek samping jangka panjang. Namun, jika ingin memiliki keturunan kembali, tidak bisa,” jelasnya.

Hingga saat ini, baru ada dua orang di Kabupaten Mukomuko yang mengikuti KB MOW dari target empat orang.

“Peserta yang mengikuti KB MOW harus melewati beberapa skrining untuk memastikan kondisinya benar-benar sehat,” kata Panji.

Peserta KB MOW juga akan mendapatkan uang jatah hidup (jadup) selama tiga hari, sebesar Rp100 ribu per hari. Selain itu, mereka dan keluarga yang menunggu di rumah sakit akan mendapatkan makan dan minum dari Dinas.

“Layanan KB MOW akan terus dilanjutkan hingga tahun 2025 mendatang,” kata Panji.

Selain KB MOW, Pemkab Mukomuko juga menyediakan layanan KB Metode Operasi Pria (MOP) atau Vasektomi.

“Vasektomi merupakan metode kontrasepsi untuk pria yang tidak ingin memiliki anak lagi,” jelas Panji.

Sama seperti KB MOW, MOP juga membutuhkan prosedur bedah. Calon aseptor MOP perlu menjalani pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan lainnya untuk memastikan kesesuaiannya dengan metode ini. Kuota untuk KB MOP disediakan untuk 10 orang aseptor.

Panji meminta Penyuluhan Layanan (PLKB) untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang layanan KB MOW dan KB MOP ini.

“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini dengan baik dan memahami pentingnya perencanaan keluarga untuk kesejahteraan bersama,” pungkasnya.

Pewarta: Yudi

Editor : Ardy

By Admin2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *