Rejang Lebong, Selimburcaya.com – Bunda PAUD Rejang Lebong, Hj. Hartini Syamsul Effendi, S.Sos, M.Si, mengajak seluruh guru TK/PAUD untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka Belajar. Ajakan ini disampaikan Hartini saat menjadi narasumber pada acara Sosialisasi Tindaklanjut Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar TK/PAUD yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Hotel Griya Anggita Curup, pukul 08.00 WIB, Jumat (12/7).
“Para guru harus mampu berperan aktif menggali dan mengembangkan minat, bakat, dan potensi peserta didik,” ungkap Hartini.
Selain memberikan kebebasan berkreativitas kepada para murid, Hartini menekankan pentingnya peran guru sebagai fasilitator pembelajaran. Guru tidak hanya berperan sebagai pemberi pengetahuan, tetapi juga membantu murid mengembangkan kemampuan mandiri, berpikir kritis, dan mengasah keterampilan.
“Guru berperan memberikan arahan, memfasilitasi diskusi, serta memberikan umpan balik yang membangun bagi peserta didik. Peran guru sangat penting sebagai garda terdepan dalam menggerakkan roda pendidikan,” tutur Hartini.
Kurikulum Merdeka Belajar yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek mencakup kebijakan “Gerakan Transisi TK/PAUD ke SD yang Menyenangkan”. Gerakan ini bertujuan mengakhiri miskonsepsi pembelajaran di jenjang pendidikan anak usia dini, khususnya terkait Calistung (baca, tulis, hitung).
Pada Merdeka Belajar episode 24, terdapat tiga perubahan signifikan:
1. Menghilangkan tes Calistung dalam PPDB-SD.
2. Menerapkan masa pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama.
3. Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan pondasi anak, yaitu mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi untuk lingkungan belajar, kematangan kognitif untuk kegiatan belajar dasar literasi dan numerasi, pengembangan motorik, serta perawatan diri dan pemaknaan terhadap belajar yang positif.
“Diharapkan dalam tahun ajaran baru ini semua lembaga satuan pendidikan, khususnya TK/PAUD dan SD, dapat melaksanakan perubahan tersebut,” terang Hartini.
Ketua Panitia Pelaksana Sosialisasi Tindak Implementasi Kurikulum Merdeka TK/PAUD, Sri Sulastri, SE, menjelaskan bahwa sosialisasi ini diikuti oleh 145 peserta, terdiri dari kepala sekolah, guru TK/PAUD, dan pengelola TK/PAUD. Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari 11 hingga 13 Juli 2024.
“Hari pertama, Kamis (11/7), menampilkan tiga narasumber: Kadis Dikbud Drs. Noprianto, MM, Sekdisbud Hanapi, SPd, MM, dan Murhin, SPd dari BPMP Provinsi Bengkulu. Hari kedua, Jumat (12/7), menghadirkan tiga narasumber: Hj. Hartini Syamsul, S.Sos, M.Si sebagai Bunda PAUD, Ketua BPMP Provinsi Dr. Komarudin, M.Pd, dan We Haffy, SPd, guru sekolah penggerak. Hari ketiga, Sabtu (13/7), dua narasumber: guru sekolah penggerak Enny Khuswidyati, SPd.AUD, dan saya sendiri, Kabid Pembinaan PAUD/TK Dikbud, Sri Sulastri, SE,” tutur Sri Sulastri.
Tujuan pelaksanaan sosialisasi ini, lanjut Sri Sulastri, adalah untuk menjadi pedoman bagi sekolah dalam mengelola TK/PAUD berdasarkan Kurikulum Merdeka Belajar sesuai prinsip pembelajaran anak.
“Sosialisasi ini juga menjadi pedoman dalam mewujudkan pembelajaran sesuai kemampuan, kebutuhan, minat, dan karakteristik peserta didik. Serta menjadi pedoman bagi guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik,” demikian Sri Sulastri.
Pewarta : Hafiz
Editor : Ardy