uu
Share it
penandatanganan Pencanangan Komitmen Inovasi Salam Pramuka pada Jumat (12/07/2024)(foto:Agus/Selimburcaya.com).

Bengkulu, Selimburcaya.com – Tingginya penyalahgunaan obat di Bengkulu mendorong Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Bengkulu bekerja sama dengan Kwartir Cabang (Kwarcab) 0704 Kota Bengkulu untuk melakukan penandatanganan Pencanangan Komitmen Inovasi Salam Pramuka pada Jumat (12/7/24). Tujuan dari pencanangan ini adalah untuk memperkuat peran Anggota Satuan Karya (Saka) POM dalam melaksanakan tugas edukasi dan pengawasan obat di tingkat Kota Bengkulu.

Penandatanganan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Kwarda 07 Bengkulu Bidang Saka, Sako, dan Gugusdarma, Kak Sis Budiyanto, serta Ketua Kwarcab 0704 Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi.

Dalam keterangannya, Dedy Wahyudi menyatakan bahwa Kwarcab siap dan berkomitmen mendukung Balai POM dalam mencegah penyalahgunaan obat melalui pelibatan anggota Pramuka. Dedy menambahkan bahwa kerjasama antara BPOM dan Kwarcab melalui pembentukan Saka POM telah terlaksana dengan baik dan memberikan dampak signifikan dalam penyebarluasan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang obat dan makanan.

Sejumlah pedagang jajanan anak sekolah juga telah diinspeksi untuk memastikan kelayakan pangan yang dijual serta memberikan wawasan tentang penyajian dan kesehatan pangan yang memadai. Terbaru, gerakan door to door dari rumah ke rumah diharapkan dapat mengenalkan peran Saka POM dan memperluas KIE mengenai obat dan makanan yang sesuai dengan ketentuan dan izin edarnya.

“Kita sudah melaksanakan pengawasan di tingkat jajanan anak sekolah untuk menghadirkan pangan yang aman dan sehat. Namun baru-baru ini ada alarm mengenai tingginya penyalahgunaan obat di kalangan remaja akibat oknum-oknum yang ingin merusak generasi kita,” kata Dedy.

Obat yang dimaksud adalah jenis obat keras seperti samcodin, yang jika digunakan dengan dosis tinggi akan memberikan efek mabuk. Selain itu, obat jenis misoprostol juga mulai diwaspadai karena obat yang digunakan untuk mengatasi maag ini dijadikan sebagai penggugur kandungan.

“Inilah yang jadi tugas kita bersama, saling bersinergi, mengawasi, terutama pada level tertinggi yaitu di lingkungan keluarga bisa mengawasi anak-anak kita. Kami di Pramuka memiliki Dasa Darma Pramuka sebagai benteng, namun upaya ini lebih dari itu,” tegas Dedy.

Kepala Balai POM Bengkulu, Yogi, menyambut baik pencanangan ini. Menurutnya, perkembangan penggunaan obat keras sudah cukup mengkhawatirkan. Sejak Januari hingga Juli, pihaknya bahkan telah mengamankan peredaran 17 ribu sachet samcodin dan 5 ribu tablet obat THP yang sengaja diedarkan di tengah masyarakat.

“Perkembangan terbaru sekarang Kota Bengkulu sudah menjadi target penyalahgunaan obat, sehingga Pramuka khususnya Saka POM juga harus bisa berubah, berinovasi mengarah kesana, meminimalisir penyalahgunaan obat,” kata Yogi.

Karenanya, pencanangan ini tidak hanya berfokus pada keamanan pangan saja, namun turut menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait penyalahgunaan obat melalui anggota Pramuka.

“Kegiatan Saka POM akan ditambah tidak lagi hanya fokus ke KIE dan pengawasan pangan tapi juga sosialisasi penyalahgunaan obat,” demikian Yogi.

Pewarta : Agus

Editor : Ardy

By Admin2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *