Pemdes Talang Berantai dan Mahasiswa Universitas Hazairin Bengkulu Gelar Program Penanganan Stunting dan Obat Tradisional Daun Kelor

Share it
Pemdes Talang Berantai, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Kabupaten Bengkulu Utara, bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Hazairin Bengkulu angkatan XXXV melaksanakan kegiatan penanganan dan pencegahan stunting serta program pembuatan obat tradisional dari daun kelor(08/08/2024)(foto:Hafiz/Selimburcaya.com).

Bengkulu Utara, Selimburcaya.com – Pemdes Talang Berantai, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Kabupaten Bengkulu Utara, bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Hazairin Bengkulu angkatan XXXV melaksanakan kegiatan penanganan dan pencegahan stunting serta program pembuatan obat tradisional dari daun kelor. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan antara mahasiswa KKN dan pihak desa serta saling tukar informasi.

Kepala Desa Talang Berantai, Muhamad Jafri, S.Sp, menjelaskan bahwa mahasiswa Universitas Hazairin Bengkulu angkatan XXXV yang berpartisipasi dalam program ini berjumlah 14 orang dari berbagai fakultas. Menurutnya, kehadiran mahasiswa ini sangat membantu dalam pelaksanaan program-program desa, khususnya dalam pencegahan stunting dan pembuatan obat tradisional daun kelor.

“Mahasiswa KKN di Desa Talang Berantai melakukan kegiatan selama 41 hari, terhitung dari 22 Juli hingga Agustus 2024. Kegiatan ini membawa dampak positif bagi warga desa Talang Berantai,” kata Muhamad Jafri.

Selain fokus pada pencegahan stunting, Pemdes Talang Berantai bersama mahasiswa juga menggelar program pembuatan obat tradisional daun kelor. Program ini mencakup proses pembuatan obat serta penyemaian bibit kelor untuk memudahkan masyarakat mendapatkan daun kelor saat diperlukan.

“Mahasiswa KKN membantu memproses daun kelor menjadi obat dan melakukan penyemaian bibit kelor untuk keperluan masyarakat,” tambah Jafri.

Jafri juga menyebutkan bahwa kegiatan mahasiswa tidak hanya terbatas pada penanganan stunting dan pembuatan obat-obatan dari daun kelor. Mereka juga melaksanakan program tambahan, yaitu pemberdayaan masyarakat dengan menanam apotek hidup dan sayuran serta pembinaan karang taruna desa. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan lingkungan desa dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat setempat.

“Ia, kegiatan mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Talang Berantai ini sangat bermanfaat. Selain itu, kita akan menyambut 17 Agustus, mari kita semarakkan HUT Proklamasi dengan berbagai kegiatan,” ujar Jafri melalui pesan WhatsApp.

Dengan adanya program-program ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara mahasiswa dan masyarakat desa Talang Berantai dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan warga. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa KKN dalam memahami dan mengatasi permasalahan di tingkat desa.

Program penanganan stunting dan pembuatan obat tradisional dari daun kelor di Desa Talang Berantai merupakan contoh nyata bagaimana kerja sama antara pemerintah desa dan lembaga pendidikan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan sejahtera di Desa Talang Berantai.

Pewarta : Hafiz

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *