Pertama di Bengkulu, Buffer Area Pulau Baai Mempermurah Biaya Logistik, Kamtibmas Pelabuhan Kondusif

Share it
Peresmian dan Go Live Pengoperasian Buffer Area Pelabuhan Pulau Baai, Selasa (02/07/2024)(Foto: Yudi/Selimburcaya.com).

Bengkulu, Selimburcaya.com –  Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, yakin bahwa keberadaan Buffer Area di Pelabuhan Pulau Baai akan memberi dampak positif terhadap kemajuan ekonomi Bengkulu. Hal tersebut disampaikan saat Peresmian dan Go Live Pengoperasian Buffer Area Pelabuhan Pulau Baai, Selasa (2/7/2024).

“Pertama, dengan adanya buffer area ini daya saing pelabuhan akan naik. Kedua, biaya distribusi turun atau paling tidak stabil. Mereka akan dapat kenyamanan. Ketiga, tentu kita ingin situasi Kamtibmas semakin kondusif di kawasan pelabuhan. Keempat, ada kontribusi terhadap pendapatan asli daerah,” papar gubernur.

Keberadaan buffer area ini merupakan tindak lanjut usulan Pemda Provinsi Bengkulu kepada General Manager PT Pelindo Regional II tahun 2023 lalu, yang bertujuan untuk perbaikan kinerja Pelabuhan Pulau Baai secara menyeluruh. Buffer area dalam kawasan pelabuhan ini akan difungsikan sebagai tempat parkir truk sementara.

“Buffer area di wilayah pelabuhan memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran, efisiensi, dan keamanan operasional pelabuhan. Dengan adanya buffer area dapat mengurangi waktu tunggu kapal di pelabuhan. Hal ini tentu akan menurunkan biaya logistik,” jelas Rohidin.

Biaya yang lebih rendah tersebut tidak hanya menguntungkan pelaku usaha, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di pasar global. Buffer area juga memungkinkan manajemen pelabuhan mengatur alur barang dengan lebih baik. Dengan adanya tempat penampungan sementara ini, kedatangan dan keberangkatan barang menjadi lebih teratur dan terencana, sehingga operasional menjadi lebih efisien.

Mengingat Pelabuhan Pulau Baai memiliki peran strategis sebagai pintu gerbang perdagangan dan distribusi barang di wilayah pesisir barat Pulau Sumatera, implementasi buffer area yang baik di pelabuhan ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi pelaku usaha, operator pelabuhan, dan ekonomi secara keseluruhan. Diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik dalam bentuk peluang kerja baru maupun peningkatan ekonomi lokal.

“Saya juga mengajak seluruh pihak, baik dari pemerintahan maupun swasta, untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam memajukan sektor logistik dan transportasi di Bengkulu,” tutup Rohidin dalam sambutannya.

Dalam kesempatan yang sama, Executive Director 2 Regional 2 Pelindo, Drajat Sulistiyo, menjelaskan bahwa regulasi buffer area ini diatur oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai.

“Operatornya kita, namun untuk penerapan tarif masih menunggu dari KSOP. Saat ini sosialisasi dulu, proses uji coba sekitar satu bulan. Dalam pelaksanaannya kita siapkan officer untuk membantu,” demikian Drajat.

Pewarta : Yudi

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *