Korban Penyerangan OTK di Jalan S. Parman: Pelaku Diperkirakan Berjumlah 10 Orang

Share it
Tempat Kejadian Perkara (TKP) Jalan S. Parman Padang Jati, penyerangan OTK terhadap korban, Minggu, (30/06/2024)(foto:Robi/Selimburcaya.com)..

Bengkulu, Selimburcaya.com – Salah satu korban penyerangan orang tidak dikenal (OTK) pada Minggu dini hari, Riski Bagas Efendi (18), menyebut bahwa pelaku diperkirakan berjumlah 10 orang. Riski mengalami luka tusuk setelah diserang di Jalan S. Parman Padang Jati.

Riski menceritakan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa sebelum diserang, ia bersama tiga temannya sedang duduk di pinggir Jalan S. Parman setelah jalan-jalan malam.

“Kami habis jalan-jalan malam, lalu duduk sebentar menikmati malam,” terangnya.

Tiba-tiba terdengar teriakan, dan saat mereka hendak meninggalkan lokasi, sepuluh pelaku yang mengenakan helm mengejar dan melakukan pembacokan.

“Kami mau pergi, namun karena saya dibonceng saya ketinggalan, saya lari tapi terjatuh, tiba-tiba dengan cepat mereka membacok kaki saya,” ungkap Riski.

Setelah itu, Riski merasa lemas dan tidak sadarkan diri, ia kemudian dikelilingi oleh banyak orang. Teman-temannya membawa Riski ke Rumah Sakit Harapan Doa Bengkulu.

“Aku nggak terlalu lihat jelas, sebab badan sudah dingin dan lemas. Saya lihat terakhir mereka pakai helm. Saat saya agak sadar, orang sudah ramai, dan temanku membawaku ke rumah sakit dengan darah banyak keluar,” jelas Riski.

Menurut Riski, ia tidak mengenal para pelaku tersebut, begitu pula korban lainnya.

“Saya nggak lihat pelaku itu, dan begitu juga dengan korban yang mengalami nasib seperti saya ini,” tambahnya.

Saat ini, Riski telah menjalani perawatan dan operasi atas luka yang dideritanya akibat bacokan senjata tajam.

Dalam kejadian yang sama, Rolan Putra Fydhersa (20), warga asal Kelurahan Pasar Sembayat, Kabupaten Seluma, juga dilarikan ke RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Rolan, yang bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Kota Bengkulu, bersama dua temannya diserang oleh OTK pada Minggu dini hari.

Ayah Rolan, Herman, mengungkapkan bahwa peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB saat anaknya sedang nongkrong di Jalan S. Parman.

“Kata Rolan bahwa malam tadi sebelum subuh mereka nongkrong minum jus di Padang Jati. Karena malam Minggu, jadi begadang, tiba-tiba ada orang banyak bawa celurit, bawa pisau langsung menganiaya temannya dan Rolan juga,” ungkap Herman.

Selain Rolan, dua temannya juga mengalami luka tusuk hingga kaki robek dan dirawat di Rumah Sakit Kota Bengkulu.

“Tadi pagi saya dan adik saya ke rumah sakit kota mengecek. Kata Rolan, temannya di rumah sakit juga, saat saya lihat ke sana memang ada yang dirawat juga, kakinya luka dan pundak tadi,” lanjut Herman.

Herman menegaskan bahwa anaknya bukan anggota geng motor dan hanya sedang jalan-jalan malam.

“Anak saya bukan geng motor, dia hanya jalan-jalan malam,” tutup Herman.

Pihak kepolisian terus menyelidiki kasus ini untuk menemukan dan menangkap para pelaku penyerangan.

Pewarta : Robi

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *