8 Band Kreasi Etnik ‘’Goyang’’ HUT Curup

Share it
Sebanyak 8 band yang mengkolaborasikan alat music etnik ‘’bertarung’’ di panggung utama HUT Curup ke-144 di Lapangan Dwi Tunggal, pukul 14.00 WIB, Sabtu, (11/05/2024).(foto:Hafiz/Selimburcaya.com)

Rejang Lebong, Selimburcaya.com – Sebanyak 8 band yang mengkolaborasikan alat music etnik ‘’bertarung’’ di panggung utama HUT Curup ke-144 di Lapangan Dwi Tunggal, pukul 14.00 WIB, Sabtu, (11/5).

8 band peseta lomba kreasi music etnik itu terdiri dari 5 kategori umum dan 3 band pelajar. Ke-8 band itu berasal dari Curup, Kepahiang dan Lebong.

5 band peserta umum adalah, Hello Kitty Band (Pelalo), Baracoustik Band (Curup), Bitter Sweet Band (Curup), BDKYMK Band (Bermani Ulu) dan Pain Band dari Kepahiang. Ditambah 3 band pelajar. Yakni, The Inside (SMANSA Lebong), 420 Band (SMAN4 Rejang Lebong) dan Bandsos (SMAN1 Rejang Lebong).

Tiap peserta diwajibkan membawakan 1 lagu wajib berjudul ‘’Kota Cu’up’’ dan 1 lagu pilihan. Penampilan para peserta dinilai 3 juri, Andi Robusta, Waldi Creamilatte dan Zawawi.
Secara umum, penampilan band peserta tergolong kreatif. Rata-rata band yang tampil memasukan unsur music tradisional seperti gendang, gong, kelintang, dhol dan selendro.

Misalnya, komposisi music yang ditampilkan Bandsos Band dari SAMN1 Rejang Lebong. Kelompok ini memasukan dhol dan kelintang dalam aransemen lagu ‘’Kota Cu’up’’ dan ‘’Semulen Keme’’ yang dinyanyikan vokalisnya, Ocha. Band pelajar ini didukung tedy (drum), Adeko (lead gitar), Zaki (bass), Nova (kelintang).

Begitu juga 420 Band dari SMAN4 Rejang Lebong. Angel sebagai vokalis, selain membawakan lagu wajib ‘’Kota Cu’up’’ para pelajar ini juga menyuguhkan lagu pilihan dari Aceh ‘’Bungong Jeumpa’’. Aransemen musiknya terasa kental nuansa etniknya. Karena, kelompok ini menambahkan dhol dan kelintang. Band ini diperkuat Idoy (drum), lead gitar (tegar), Ikram (gitar rhytem) Gilang (bass), Cia (keyboard), Titik (kelintang dan dhol).

Termasuk, The Inside Band dari SMANSA Lebong tak kalah kreatif. Dengan 2 vokalis, Beri dan Reke pelajar asal Lebong ini mampu menampilkan lagu ‘’Kota Cu’up’’ dan ‘’Sadei Keme’’ menjadi apik.

‘’Secara umum, para peserta sudah memperlihatkan kreativitasnya dalam mengaransir lagu yang ditampilkan. Sehingga, sentuhan nuansa etniknya cukup terasa. Babak final akan kita laksanakan pada malam nanti,’’ tutur Waldi Creamilatte selaku juri.

Pewarta : Hafiz

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *