TIM PENGABDIAN MASYARAKAT POLTEKKES KEMENKES BENGKULU LAKUKAN PENDAMPINGAN IBU BALITA DENGAN PENERAPAN ISI PIRINGKU DALAM PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG ANAK GIZI KURANG DAN STUNTING DI KELURAHAN PADANG SERAI KOTA BENGKULU
Tim Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Bengkulu (Polkeslu) yang diketuai Emy Yuliantini, SKM., MPH memberikan pendampingan Ibu Balita dengan penerapan isi piringku dalam pemantauan tumbuh kembang anak gizi kurang dan stunting.
Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah kelurahan padang Serai Bengkulu pada Agustus-Oktober 2023.Kegiatan pengabdian masyarakat dibuka oleh Kepala Puskesmas Suzanto Victory, SKM.M.H berharap dengan adanya kegiatan ini ke depan akan terus bermanfaat untuk Ibu balita/kader di Puskesmas Padang Serai dan kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan dalam upaya peningkatan pengetahuan orang tua dan masyarakat dalam penerapan dan menjaga kesehatan bagi anak balita.
Melalui Isi Piringku merupakan program bagi masyarakat dalam memahami bagaimana porsi makan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi. “Isi Piringku adalah pengganti konsep 4 Sehat 5 Sempurna
Ketua pengabdian masyarakat Emy Yuliantini, SKM., MPH mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk untuk membina ibu balita tentang penerapan isi piringku dan pengukuran Status Gizi pertumbuhan kembang anak di wilayah Padang Serai kota bengkulu.
Pada kegiatan tersebut tim dari Polkeslu juga memberikan pemahaman penerapan isi piringku. Dengan diperkenalkan konsep Isi Piringku mendorong masyarakat untuk makan dengan gizi seimbang, tetapi konsep gizi seimbang dipahami dan dimengerti dengan baik oleh masyarakat.
Isi Piringku merupakan pedoman yang disusun oleh Kementerian Kesehatan untuk memasyarakatkan konsumsi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Dalam satu piring setiap kali makan, setengah piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan setengah lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk. Jadi konsep Isi Piringku ini, bukan hanya mengatur jenis makanan dan minuman yang seharusnya dikonsumsi setiap kali makan, tapi juga memberikan informasi terkait porsi yang sebaiknya dikonsumsi agar bisa memenuhi kebutuhan gizi dalam satu hari.
Narasumber pada pengabmas kali ini ada 3 pemateri yaitu Emy Yuliantini, SKM., MPH dengan materi pemenuhan gizi seimbang dan peranan orang tua dalam penerapannya, narasumber ke dua Kamsiah, SST., M.Kes dengan materi pemantauan tumbuh kembang anak mengungkapkan Pertumbuhan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai fase ”Golden Age”. Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan pertumbuhan anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan.
Ayu Pravita Sari, M.Gizi memaparkan materi tentang isi piringku. “Sebagaimana diketahui, Isi Piringku adalah slogan yang menggambarkan porsi makan dalam satu piring terdiri dari 50 % sayur dan buah 50 % sisanya karbohidrat dan protein. makanan yang kita makan dalam isi piringku, sangat mempengaruhi sistem di dalam tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh yang akan melindungi dari penyakit,” Kata ayu. “Pemantauan tumbuh kembang anak penting dipantau dengan kecukupan gizi harian anak penerapan isi piringku, penimbangan rutin dan pengukuran tinggi badan,” Kata Kamsiah. Oleh karena itu pengabmas melakukan promosi penerapan isi piringku hal ini diberikan untuk mengendalikan gizi kurang dan stunting.
Emy berharap, dilaksanakan kegiatan pengabmas tersebut bisa memberikan dampak postif. Salah satunya menjadikan Ibu balita/kader untuk penerapan isi piringku di rumah dalam pencegahan gizi kurang dan stunting.. Bersama dengan Isi Piringku, kegiatan pengabdian masyarkat ini ingin mengajak masyarkat juga meningkatkan konsumsi sayur dan buah. Sayur dan buah memiliki banyak manfaat yang penting bagi kesehatan kita. Masyarakat yang mengonsumsi sayur dan buah dalam jumlah cukup masih di angka kurang dari 10%. Padahal rekomendasi Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia, jumlah minimal konsumsi sayur dan buah itu adalah sebanyak 5 porsi sayur dan buah setiap harinya. Ironi memang dengan kondisi negara kita Indonesia yang kaya dengan berbagai macam buah dan sayur yang bisa didapatkan dengan mudah.
Selain itu, Isi Piringku juga memuat ajakan untuk mengonsumsi 8 gelas air setiap hari, melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari, dan mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan setelah makan.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dihadiri oleh 60 peserta yang terdiri dari ibu kader dan ibu balita berjalan dengan lancar. Kegiatan yang dilakuakn dengan melakukan pre test pada awalnya dan post test setelah kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan ibu kader dan ibu balita . Dan antusias peserta dapat dilihat dari aktifnya peserta dalam diskusi dan memperaktekkan penerapan Isi piringkru. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pemberian makanan pada anak gizi pada anak adalah melalui pendekatan kepada ibu. Ibu merupakan orang yang berperanan penting dalam penyediaan menu dalam rumah tangga. Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam praktik pemberian makan pada anak sangat perlu dilakukan. Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan bisa dilakukan dengan cara memberikan pendampingan kepada Ibu. Dimana para ibu nantinya akan diberikan pengetahuan, sikap dan tindakan mengenai penerapan isi piringku dalam pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam rangka peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan Ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu.(EY)
.