fsfs
Share it

Bengkulu, Selimburcaya.com – Maraknya aksi geng motor atau gangster remaja di Kota Bengkulu akhir-akhir ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu. Aksi-aksi ini dinilai telah menimbulkan keresahan dan mengganggu ketertiban umum, terutama karena pelakunya adalah anak-anak di bawah umur, sebagian besar masih duduk di bangku SMP.

Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengatakan bahwa pihaknya sedang menyiapkan langkah pembinaan khusus bagi para remaja yang terlibat, dengan pendekatan berbasis keagamaan.Selasa (22/07/2025)(foto:Zoel/Selimburcaya.com)

“Nanti kita kumpulkan mereka di masjid, kita bina selama tiga hari. Kita kawal, kita ajak mereka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Saya akan langsung ikut mengawal program ini,” tegas Dedy, Selasa (22/7/2025).

Dikbud Imbau Sekolah dan Orang Tua Lebih Ketat Mengawasi Anak

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Ilham Putra, turut menyampaikan keprihatinannya. Ia meminta seluruh kepala sekolah SD dan SMP untuk lebih ekstra memantau perkembangan anak didiknya, khususnya dalam upaya mencegah kenakalan remaja yang berujung pada tindak kriminal.

“Peran guru di sekolah sangat penting, tapi tidak kalah penting adalah pengawasan orang tua setelah anak pulang sekolah,” ujarnya.

Ilham menekankan pentingnya orang tua untuk tidak membiarkan anak pulang larut malam tanpa alasan jelas, serta mengetahui dengan siapa anak bergaul dan ke mana mereka pergi selepas sekolah.

“Kami mengingatkan para orang tua agar lebih peduli terhadap aktivitas anak-anak mereka di luar jam sekolah. Jangan sampai lengah, karena pencegahan harus dimulai dari rumah,” tambahnya.

Sinergi Lintas Sektor untuk Pencegahan Kenakalan Remaja

Saat ini, Pemerintah Kota Bengkulu berfokus pada upaya pencegahan secara menyeluruh dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk sekolah, orang tua, aparat kepolisian, dan tokoh masyarakat.

“Kenakalan remaja yang menjurus pada tindak kriminal seperti aksi geng motor ini tidak bisa ditangani secara parsial. Harus ada keterlibatan semua pihak agar bisa dituntaskan dari akarnya,” jelas Dedy.

Program pembinaan berbasis masjid yang diinisiasi Pemkot diharapkan dapat menjadi salah satu model rehabilitasi sosial dan spiritual bagi remaja bermasalah, sekaligus menjadi edukasi moral bagi pelajar lainnya agar tidak terlibat dalam tindakan melanggar hukum.


Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

By Zul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *