Bengkulu, Selimburcaya.com – Kepala Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) Kota Bengkulu sekaligus Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah Provinsi Bengkulu, Gloria Erysa Meilinda Situmorang, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan dengan melibatkan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan dikelola di tingkat Rukun Warga (RW).
“Sejak awal, kami dari BGN telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait pengelolaan sampah. Jika di daerah sudah ada bank sampah atau sistem pengelolaan yang baik, maka kami mengadopsi sistem tersebut agar lebih efektif,” ujar Gloria, Jumat (21/3).
Ia mengungkapkan bahwa sampah organik yang dihasilkan dari program MBG akan dimanfaatkan sebagai pupuk. Sementara itu, limbah minyak bekas dari makanan dikumpulkan oleh stafnya untuk kemudian diolah menjadi lilin.
SPPG memastikan bahwa tidak ada sampah hasil MBG yang tidak terkelola atau mencemari lingkungan, baik di dapur bergizi maupun di sekolah-sekolah penerima program.
“Kami pastikan semuanya terkelola dengan baik. Sampah plastik, terutama dari tali rafia pengikat wadah makanan, didaur ulang menjadi paving blok oleh bank sampah,” kata Gloria.
Ia juga menjelaskan bahwa implementasi program Makan Bergizi Gratis telah dimulai sejak Februari tahun ini. Oleh karena itu, evaluasi lebih konkret mengenai sistem pengelolaan sampah masih terus dilakukan.
SPPG juga berencana menjalin kerja sama dengan Persatuan Pengelola dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa) serta berbagai bank sampah binaan pemerintah dan LPM guna meningkatkan efektivitas pengelolaan limbah dari program ini.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy
