
Bengkulu, Selimburcaya.com – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Zamhari, menyerukan agar seluruh unsur pemerintah, mulai dari tingkat daerah hingga provinsi, serius mengawal pelaksanaan program penurunan stunting. Pemerintah pusat telah menetapkan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas utama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) hingga tahun 2025.
“Khususnya Bappeda, kami harap dapat mengawal program ini mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan agar berjalan sesuai harapan dalam membangun generasi berkualitas yang mampu mengisi pembangunan berkelanjutan,” kata Zamhari dalam Rapat Koordinasi TPPS Kota Bengkulu di Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Bengkulu, Jumat, 8 November 2024.
Zamhari juga menekankan peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di desa dan kelurahan sebagai garda utama dalam pencegahan stunting. Menurutnya, peningkatan partisipasi masyarakat dalam kunjungan Posyandu sangat penting untuk memantau pertumbuhan anak-anak dan mencegah stunting secara efektif.
“Rakor TPPS ini adalah salah satu instrumen penting untuk menurunkan stunting di Bengkulu. Kami berharap melalui rapat ini, kebijakan dan anggaran yang mendukung penurunan stunting dapat lebih terarah, terpadu, dan berkelanjutan,” ujar Zamhari.
Rapat Koordinasi TPPS ini dibuka oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Bengkulu, Drs. Toni Alvian, didampingi Kepala DP3APPKB Kota Bengkulu, Hj. Dewi Dharma, M.Si., dan Ketua Baznas Kota Bengkulu, Syaiful. Hadir pula kepala kecamatan dan Koordinator Lapangan Petugas Keluarga Berencana (PKB) Kota Bengkulu. Toni menegaskan bahwa Pemkot Bengkulu tetap berkomitmen dalam penurunan angka stunting, salah satunya melalui inovasi program penyaluran zakat dari ASN sebagai langkah preventif.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Bengkulu, Syaiful, menyampaikan peran Baznas dalam upaya ini melalui bantuan makanan bergizi bagi 15 keluarga berisiko stunting, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak usia dini. Bantuan tersebut, yang dihimpun dari lebih dari 400 donatur termasuk ASN Pemkot Bengkulu, bertujuan meningkatkan status gizi keluarga sasaran dan mendukung upaya mewujudkan Kota Bengkulu yang bebas stunting.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

