Bengkulu, Selimburcaya.com – Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Provinsi Bengkulu, Marina Rasyada, mengungkapkan strategi dan langkah-langkah yang akan diambil jika terjadi penurunan tajam pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurut Marina, jika terjadi kepanikan pasar yang menyebabkan penjualan dan pembelian saham dalam satu hari yang sama, BEI akan menerapkan tiga tindakan bertahap untuk menjaga stabilitas pasar.
Marina, yang akrab disapa Ina, menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan tiga langkah tindakan jika IHSG turun tajam akibat kepanikan pasar. Langkah pertama adalah ‘trading halt’, yaitu penghentian perdagangan sementara selama 30 menit jika IHSG turun lebih dari 5 persen dalam satu hari.
Langkah ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi para pelaku pasar untuk mencerna informasi dan meredakan kepanikan.
“Trading halt selama 30 menit diharapkan bisa memberikan kesempatan bagi investor untuk mengevaluasi kembali situasi dan mengambil keputusan yang lebih rasional,” ujar Ina, di ruang kerjanya Kantor BEI Provinsi Bengkulu, Rabu sore (7/08/2024).
Tahap kedua, lanjut Ina, akan diambil jika penurunan IHSG berlanjut hingga lebih dari 10 persen.
“Dalam kondisi ini, BEI akan kembali melakukan ‘trading halt’ selama 30 menit. Langkah ini diambil untuk mencegah kepanikan yang lebih parah dan memberi waktu tambahan bagi pasar untuk menstabilkan diri,” jelasnya.
Jika penurunan IHSG terus berlanjut hingga lebih dari 15 persen, BEI akan menerapkan tahap ketiga yaitu ‘trading suspend’.
“Trading suspend adalah penghentian sementara perdagangan saham yang bisa berlangsung sampai akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi perdagangan. Langkah ini memerlukan persetujuan atau perintah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” papar Ina.
Ina menegaskan bahwa langkah-langkah ini diperlukan untuk melindungi pasar dari volatilitas yang ekstrem dan menjaga kepercayaan investor.
“Kami memahami bahwa volatilitas pasar bisa membuat investor khawatir, namun tindakan-tindakan ini dirancang untuk memastikan bahwa perdagangan saham tetap berlangsung secara adil dan teratur,” tambahnya.
Di samping itu, Ina juga menyampaikan pentingnya edukasi dan pemahaman yang baik mengenai dinamika pasar saham. BEI Bengkulu terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, termasuk investor pemula, agar mereka dapat memahami risiko dan strategi yang tepat dalam berinvestasi.
“Dengan edukasi yang baik, kami berharap investor dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dan tidak mudah panik menghadapi fluktuasi pasar,” kata Ina.
Meskipun volatilitas pasar adalah hal yang wajar dalam dunia investasi, tindakan antisipatif dari BEI ini menunjukkan komitmen untuk menjaga stabilitas dan integritas pasar saham Indonesia.
Ina optimistis bahwa dengan langkah-langkah yang tepat dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, pasar saham di Bengkulu dan Indonesia secara keseluruhan akan terus tumbuh dan memberikan hasil yang positif bagi para investor.
Dengan adanya strategi-strategi ini, diharapkan investor di Bengkulu dapat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh kepanikan sesaat. Ina mengimbau para investor untuk terus memantau perkembangan pasar dan selalu melakukan analisis yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.
“Kami di BEI Bengkulu akan terus mendukung dan memberikan informasi yang akurat untuk membantu investor dalam menghadapi dinamika pasar,” tutupnya.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy