Bupati Rejang Lebong Hadiri Sedekah Bumi di Desa Kampung Delima

Share it
Desa Kampung Delima di Kecamatan Curup Timur menggelar perhelatan sedekah bumi yang meriah. Acara ini dihadiri oleh Bupati Rejang Lebong, Drs. H. Syamsul Effendi, MM, pada pukul 09.00 WIB, Minggu, (26/05/2024)(foto:Hafiz/Selimburcaya.com).

Rejang Lebong, Selimburcaya.com – Desa Kampung Delima di Kecamatan Curup Timur menggelar perhelatan sedekah bumi yang meriah. Acara ini dihadiri oleh Bupati Rejang Lebong, Drs. H. Syamsul Effendi, MM, pada pukul 09.00 WIB, Minggu, 26 Mei.

Prosesi kenduri sedekah bumi dipimpin oleh Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Desa, Supani, dan imam desa, Jumangin. Acara ini semakin semarak dengan pergelaran wayang kulit “Sunan Kalijogo” yang dibawakan oleh seniman dari Desa IV Suku Menanti, Sindang Dataran. Kehadiran Bupati Syamsul Effendi memberikan nilai tambah pada acara ini, selain itu juga dihadiri oleh Camat Curup Timur, Helvin Elva Darido, SE, Kepala Desa Kampung Delima, Megi Sugito, serta sesepuh dan penisepuh desa.

Prosesi sedekah bumi diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh imam desa, Jumangin. Setelah doa, dilanjutkan dengan pembagian nasi lengkap dengan lauk pauk dan ingkung ayam. Daging ayam ingkung disuir dan dibagikan kepada seluruh warga yang hadir. Nasi dan lauk pauk yang sudah dibagikan kemudian dibawa pulang oleh warga.

“Sedekah bumi ini berbeda dengan sedekah biasa. Sebab, sedekah bumi ini merupakan wujud rasa syukur kita atas rezeki yang diberikan Allah kepada kita. Karena 70 persen lebih penduduk Desa Kampung Delima ini adalah petani,” kata Bupati Syamsul Effendi dalam sambutannya.

Kepala Desa Kampung Delima, Megi Sugito, mengungkapkan bahwa prosesi sedekah bumi ini adalah tradisi yang berkembang di kalangan masyarakat Desa Kampung Delima. “Sebagai masyarakat perantau asal Jawa yang beragama Islam, sedekah bumi ini dilaksanakan setiap tahun. Ini merupakan ungkapan syukur kita atas rezeki yang diberikan Allah kepada kita. Selain itu, sedekah bumi juga merupakan ajang silaturahmi dan menjalin nilai-nilai kegotongroyongan. Sebab, sedekah bumi ini dilaksanakan secara bersama-sama,” tutur Megi Sugito.

Tradisi sedekah bumi ini bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antarwarga dan menjaga nilai-nilai kebersamaan. Masyarakat Desa Kampung Delima, yang mayoritas adalah petani, memanfaatkan momen ini untuk berterima kasih atas hasil bumi yang mereka panen. Kebersamaan terlihat dari persiapan hingga pelaksanaan acara yang melibatkan seluruh warga desa.

Acara ini juga menjadi bukti bahwa tradisi dan budaya lokal masih dijaga dan dilestarikan di tengah arus modernisasi. Dengan semangat gotong royong, warga Desa Kampung Delima menunjukkan bahwa kekayaan budaya lokal bisa terus hidup dan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Sedekah bumi menjadi wujud nyata dari rasa syukur dan kebersamaan yang harmonis di antara masyarakat Desa Kampung Delima.

Perhelatan sedekah bumi ini diharapkan dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang, bukan hanya sebagai tradisi tahunan, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya bersyukur dan menjaga hubungan baik antar sesama. Dengan demikian, nilai-nilai positif yang terkandung dalam tradisi ini dapat terus diwariskan kepada generasi berikutnya.

Pewarta : Hafiz

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *