Artikel 

PRO KONTRA POLITISASI DUNIA PENDIDIKAN

Share it

Penulis : Ibnu Hajar (Pengurus Partai Berkarya Provinsi Bengkulu)

Menanggapi statement dari Tengku Zulkarnain, Ketua DPD PAN Kota Bengkulu yang memerintahkan Sekretaris Golkar Provinsi harus banyak belajar lagi tentang politik, agak bingung juga. Sebab, politik dianggap sebagai ilmu (sains) tidak salah. Politik itu strategi, politik itu seni, politik itu policy (kebijakan). Politik sebagai sains yang sebenarnya tidak kejam, politik itu tidak identik dengan sangar, beringas.

Politik yang salah itu adalah politik yang diimplementasikan pada tempat yang tidak proporsional. Politik yang tidak benar itu adalah kebijakan yang diambil tidak melihat kalkulasinya. Mendengar statement Tengku Zulkarnain ini agak membingungkan juga, seolah melakukan pembenaran terhadap kebijakan Walikota yang tidak proporsional.

Politik itu tidak identik dengan asal labrak, hantam sana- sini. Itu namanya baru belajar politik hanya membaca kulit luarnya saja. Kalau kita bicara strategi, policy, kebijakan, tentu apa yang dilakukan oleh Walikota dengan membombardir persoalan pendidikan menjadi opini publik sangat jauh dari kerja-kerja politik.

Dunia pendidikan jelas-jelas tidak boleh ditarik-tarik ke ranah politik. Apa jadinya nanti anak bangsa yang ingin belajar untuk masa depan bangsa bila ranah itu sudah terkontaminasi dengan ‘Politik Serem’. Dan ingat, tidak semua orang simpati dengan kerja-kerja politik kemanusiaan dengan menggunakan kekuasaan. Saya tidak tahu siapa yang harus banyak membaca buku politik ini, apakah Syamsu Amanah atau Tengku Zulkarnain. (*)

Related posts

Leave a Comment